Anjing dan Anak Laki-laki yang Cacat

anjing dan anak laki laki yang cacat

Di tengah kesibukan kehidupan sehari-hari, sering kali kita lupa untuk melihat lebih dalam pada penderitaan yang dialami orang lain. Kadang, hanya mereka yang telah melalui ujian hidup yang berat yang bisa memahami dan menghargai penderitaan orang lain. Cerita tentang seorang anak lelaki yang membeli anak anjing cacat ini mengajarkan kita tentang pengertian, empati, dan nilai sejati dari kasih sayang tanpa syarat. Meskipun keduanya—baik sang anak maupun anjing itu—memiliki kekurangan fisik, keduanya memiliki hati yang penuh dengan pengertian dan cinta yang tak terbatas.

Anjing dan Anak Laki-laki yang Cacat

Sebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang papan iklan yang menarik bagi anak-anak kecil, “dijual anak anjing”. Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya “Berapa harga anak anjing yang anda jual itu?”Pemilik toko itu menjawab, “Harganya berkisar antara 30 – 50 Dollar.”

Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang, “Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat anak anjing yang anda jual itu?”

Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-anjingnya. Tak lama dari kandang anjing munculah anjingnya yang bernama Lady yang diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari tertinggal paling belakang.

Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling terbelakang dan tampak cacat itu. Tanyanya, “Kenapa dengan anak anjing itu?

Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.

Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, “Aku beli anak anjing yang cacat itu.”

Pemilik toko itu menjawab, “Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat itu. Tapi jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu padamu.”

Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, “Aku tak mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat anak anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 2,35 Dollar. Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas harga anak anjing itu.”

Tetapi lelaki itu menolak, “Nak, kau jangan membeli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain sebagaiman anak anjing lainnya.”

Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, “Tuan, aku pun tidak bisa berlari dengan cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu membutuhkan seseorang yang mau mengerti penderitaannya.”

Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata menetes dari sudut matanya. Ia tersenyum dan berkata, “Aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau.”

Bahkan mereka yang cacat pun mempunyai nilai yang sama dengan mereka yang normal?

Penutup

Kisah ini bukan hanya tentang anak lelaki dan anak anjing yang cacat, melainkan juga tentang bagaimana kita memandang sesama, terutama mereka yang mungkin hidup dengan keterbatasan. Semua orang, tanpa memandang kondisi fisiknya, memiliki nilai yang sama dan layak untuk dihargai. Terkadang, untuk benar-benar memahami penderitaan orang lain, kita perlu merasakannya terlebih dahulu. Namun, tidak ada salahnya untuk mulai mengasah empati kita tanpa harus menunggu kita sendiri berada dalam kesulitan. Jangan menunggu sampai kita merasakan penderitaan orang lain baru kita belajar memahami mereka; mulailah dari sekarang untuk menjadi lebih peduli, lebih pengertian, dan lebih penuh kasih.

Hanya orang yang pernah mengalami penderitaan yang bisa menolong dan menyelami penderitaan orang lain. pandanglah sekitar anda..mungkin mereka tidak seberuntung kita..dan mungkin anda belum pernah mengalami penderitaan

JANGAN TUNGGU SAMPAI ANDA MENDERITA DULU BARU ANDA BISA MEMAHAMI ORANG LAIN !!!…

Anda telah membaca artikel tentang "Anjing dan Anak Laki-laki yang Cacat" yang telah dipublikasikan oleh admin Blog Lentera Online. Semoga bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan.

Rekomendasi artikel lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *