Rumah memang tidak cuman berperan sebagai hunian kita dengan keluarga. Sekarang rumah menjadi satu diantara asset investasi yang berharga tinggi. Oleh karena itu, permintaan akan rumah yang dipasarkan dari tahun ke tahun tidak pernah menyusut, bahkan juga condong selalu semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Menghindari Penipuan Saat Beli Rumah
Tetapi beli rumah tidak segampang membalikkan telapak tangan. Seringkali, banyak kasus penipuan dan beberapa hal tidak menyenangkan yang lain yang terjadi. Saat sebelum beli rumah, pasti Anda pantas waspada beragam tipe modus penipuan yang ada.
Lantas bagaimanakah cara menghindar penipuan saat beli rumah? Berikut penjelasannya:
1. Check Penjual
Biasanya, beli rumah dengan memakai jasa pengembang property semakin lebih gampang bila dibanding dengan membuat sendiri. Bagaimana tidak? Dengan memakai jasa pengembang, Anda cukup hanya bayar Down Payment (DP) sekitaran 20% sampai 30% dari harga rumah.
Dalam pada itu, bekasnya bisa dicicil dimulai dari 15 sampai 20 tahun. Tetapi beli rumah yang dipasarkan dengan mekanisme ini bukan tanpa resiko karena ada beberapa pelaku pengembang property nakal yang berkeliaran di luaran sana.
Saat sebelum beli rumah untuk dipasarkan dengan mekanisme ini, Anda harus mengecek trek record penjualnya lebih dulu. Yakinkan bank dan notaris yang mana bekerja bersama dengan penjual itu karena hal tersebut bisa menggambarkan kredibilitasnya. Penjual rumah yang bagus umumnya akan bekerja bersama dengan bank yang telah populer dan notaris yang kapabel.
2. Hak Tanah
Tidak boleh meremehkan masalah berkenaan hak tanah karena bagaimana juga rumah untuk dipasarkan itu dibuat di atas tanah. Bila hak tanah ialah Hak Buat Bangunan, cari info lebih dulu apa hak tanah itu terkuasai langung oleh Negara atau Hak Pengendalian Tempat.
Perlu dicatat, jika Hak Buat Bangunan itu datang dari HPL, proses ekstensi periode waktu Hak Buat Bangunan, harus minta kesepakatan pemegang Hak Pengendalian Tempat lebih dulu.
3. Proses Transaksi bisnis
Saat sebelum putuskan beli rumah, janganlah lupa untuk memerhatikan juga proses transaksi bisnisnya. Saat tawarkan rumah, faksi pengembang umumnya tawarkan beberapa hal seperti diskon atau bahkan juga menghadiahkan tanpa diundi.
Minta sebuah kesepakatan tercatat perihal apa yang dijanjikannya oleh pengembang pada customer. Akan lebih bagus bila kesepakatan itu diberi tanda tangan di atas sebuah materai supaya berkekuatan hukum.
4. Serah Terima
Sesudah proses transaksi bisnis usai, lihat proses serah terimanya. Yakinkan rumah yang dipasarkan itu mempunyai detail yang pas, baik dari sisi lokasi, wujud, bahan material, luas, dan aspek simpatisan lainnya.
Pastikan apa beberapa hal itu telah tercantum di dalam PPJB atau memang belum. Jika ada ketidaksamaan, Calon konsumen memiliki hak menampik penandatanganan informasi acara serah-terima.
Itu beberapa panduan menghindar penipuan saat beli rumah. Bagaimana juga saat sebelum beli rumah untuk dipasarkan dengan mekanisme KPR, Anda harus cermat dan usaha melusuri tiap tahap demi tahap yang ada. Mudah-mudahan berguna!
Ekonomi Bisnis: Langkah Menghindari Penipuan Saat Beli Rumah